Sabtu, 12 November 2011

Rancangan Solusi Masalah Lingkungan

Rancangan Solusi Masalah Lingkungan



Judul                   : Demam Berdarah.

I.                  Spesifik / Latar Belakang Masalah
Demam berdarah adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya dan juga bisa juga menyebabkan kematian bagi si penderita. Demam berdarah ini merupakan serangan virus yang di tularkan melalui perantara, di mana perantara nya adalah nyamuk Aedes aegypti betina. Kalau udah berhubungan dengan nyamuk, ini juga pasti berhubungan dengan lingkungan. Di mana nyamuk-nyamuk ini berkembang biak di lingkungan kotor yang banyak tergenang air, seperti becek, got-got yang penuh sampah, kaleng-kaleng makanan yang berisi air. Nyamuk aedes ini tidak hanya suka tempat kotor. Tapi dia juga cepat berkembang di air bersih, seperti air yang tergenang, bak-bak mandi. Apalagi di musim pancaroba, maka perkembang biakan nya akan semakin pesat. Jika komoditi nyamuk meningkat, maka kemungkinannya untuk menularkan penyakit semakin tinggi. Bagi prang-orang yang kekebalan tubuhnya tidak kuat, maka dia akan mudah terserang DBD. Nyamuk aedes ini nanti akan menghasilkan zat yang mampu merusak sistem imun, sehingga trombosit dan hemoglobin kita turun secara drastis. Ciri-ciri orang yang terkena demam berdarah biasanya badannya panas tinggi dan timbul bercak-bercak merah di tubuhnya.
II.                Fakta Kejadian Dari Media Cetak atau Elektronik







I.                   Solusi Dari Masalah

A). Preventif (Pencegahan).
          Banyakk cara yang bisa kita lakukan untuk pencegahan DBD. Diantaranya :
·        Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.

B). Curatif (mengobati).
          Kalau mengobati berarti suatu tindakan yang dilakukan kepada para penderita. Di anataranya :
·        Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat.
·        Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.

C) Rehabilitatif (memperbaiki).
          Sebenarnya memperbiki ini adalah langkah yang sama yang bisa juga di lakukakn di pencegahan (menurut saya). Kalau begitu ini dia caranya :
·        Pengurangan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.

D) Promotif
          Disini maksud nya adalah sesuatu yang lebih baik semakin di baguskan. Alangkah bagus nya kalau pencagahan itu tidak hanya di lakukakan melalui sikap kita terhadap lingkungan. Tapi bisa juga melalui sosialisasi mengenai bahaya demam berdarah oleh pihak yang berwenang seperti badan kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas kepada masyarakat awam, sehingga mereka mengerti dan mau menjaga lingkungan sejak dini dan bukan hanya karena DBD tapi di dalam setiap hal dan menjadi darah danging untuk menjaga kesehatan lingkungan.



Sumber :




0 komentar:

Posting Komentar